GARA-GARA KUNCI DUPLIKAT
Karya: Puspa Armandita
SMA Negeri 11 Kota Jambi
Matahari keluar dari peraduannya. Burung-burung mulai berkicau
riang menyambut pagi yang cerah. Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua,
nenek dan kakek sudah mulai sibuk menjalankan aktivitasnya masing-masing.
Sementara Lizza masih tertidur pulas diatas ranjangnya. Jam bekernya berdering keras
dan mengagetkannya, diapun segera beranjak dari tempat tidurnya. Dia tersadar
ternyata hari telah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Lizza terkejut dan langsung
bergegas untuk bersiap kesekolah.
Ketika dia ingin
pergi, tanpa disadari dia terjatuh. Bugggg membuat punggungnya kesakitan.
“ Aduh.. sakit!!!,” keluhnya
Tapi, dia tidak
memperdulikannya, dan diapun cepat-cepat bergegas pergi walaupun masih
merasakan sakit dipunggungnya. Kelihatannya hari itu nasibnya sangat sial.
Sesampainya disekolah dengan tidak sengaja seorang laki-laki menabraknya hingga
membuat buku-bukunya jatuh berserakan.
“ Uuuh… kalau jalan lihat-lihat dong. Gara-gara kamu, semua buku
saya jatuh,” ucap Lizza dengan penuh kesal.
Namun, sepertinya
laki-laki itu tidak menghiraukan perkataan Lizza dan laki-laki itu
meningalkannya pergi begitu saja.
“ Dasarlah, sudah nabrak gak mau bantuin, malah ninggalin gitu aja,”
kesalnya.
******
Disekolah Lizza
terkenal dengan kecerdasannya. Apalagi selain dikenal ramah dia juga memiliki
wajah bagaikan bak purnama, sehingga tak heran banyak orang yang menyukainya
dan dia dipercaya untuk menjadi Ketua OSIS di SMA Harapan Bangsa.
Namun, tidak
demikian dengan Mizza. Nama yang hampir sama dengan Lizza tapi sifatnya sangat
bertolak belakang dengan Lizza. Mizza sangat tidak senang dengan adanya Lizza
disekolahnya. Setiap Lizza menasehatinya, Mizza selalu mengacuhkannya. Sehingga
apapun yang dilakukan Lizza, Mizza selalu mengacaunya.
Keesokan harinya,
Lizza dipanggil oleh Pembina OSIS. Ternyata Lizza disuruh untuk mengadakan
kegiatan bakti sosial. Lizzapun memusyawarahkan kegiatan ini. Akhirnya seluruh
perangkat OSIS menyetujui diadakannya kegiatan bakti sosial itu. Lizza juga
telah membagi-bagikan tugas untuk seluruh anggota OSIS untuk melancarkan
kegiatan tersebut. Sementara Lizza bertugas untuk mengkoordinir seluruh
kegiatan ini dan mengumumkan ke tiap-tiap kelas. Ketika Lizza mengumumkan
kegiatan ini dikelasnya, tiba-tiba Mizza menyorakinya.
“ Selamat pagi teman-teman. Kami dari anggota OSIS ingin
memberitahukan bahwa sekolah kita akan melaksanakan kegiatan bakti sosial.
Barang siapa yang ingin membantu dan ingin ikut melancarkan kegiatan ini kami
persilakan,” kata Lizza dengan jelas.
“Wuuuu.... gak akan pernah berhasil kegiatan itu, apalagi kalau ada
Lizza, pasti akan kacau semua hahaha,” sorak Mizza
Celotehan Mizza
itu sangat menusuk hati Lizza bagaikan mata pisau yang sangat tajam, tetapi Lizza
tidak mau memperdulikannya. Melihat Lizza mengacuhkan perkataannya itu, Mizza
mulai panas, mukanya mulai merah seperti
kepiting rebus. Lizza mulai merasa gelisah, sepertinya akan ada hal yang tidak
beres.
******
Beberapa minggu
kemudian, semua keperluan untuk kegiatan bakti sosial telah terkumpul dan
rencananya besok mereka akan memulai kegiatannya. Tidak tahu kenapa,
kelihatannya Lizza merasa khawatir dan was – was.
Esok harinya,
Lizza berharap semoga rasa khawatirnya itu tidak terjadi. Ketika Lizza membuka
ruangan tempat penyimpanan barang untuk kegiatan bakti sosial dia terkejut,
tiba-tiba semua barang-barang yang terkumpul hilang, semuanya kosong melopong
tak ada isinya, hanya tinggal debu yang berterbangan.
Lizza merasa
bersalah atas hilangnya barang-barang itu, karena selama kegiatan ini dia
bertugas untuk mengkoordinir keluar masuknya barang. Akhirnya diapun menemui
semua perangkat OSIS dan dia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
“ Mmm.. Ma’af teman-teman semua. Sepertinya kegiatan bakti sosial
ini kita undur dulu, soalnya barang-barang hasil sumbangan teman kita semua
hilang,” kata Lizza dengan gugup.
“Apaaa? Kok bisa hilang? Kan kamu yang pegang kunci ruangan itu.
Mana mungkin bisa hilang begitu saja ? Pasti ada yang tidak beres, atau kamu
kemarin kamu lupa mengunci ruangan itu?,” ucap temannya terkejut.
“ Saya tidak tahu apa yang terjadi. Padahal kemarin saya telah
mengunci ruangan itu rapat-rapat, tapi ketika saya buka ruangan penyimpanan
barang tadi, saya terkejut kenapa bisa ruangan itu tidak terkunci,” jawab Lizza
heran.
“ Hmmm,,.. baiklah, sebaiknya masalah ini kita bicarakan sama
Pembina OSIS,” saran temannya yang lain.
“ Iya. Benar katamu, kenapa saya tidak berpikir sampai kesana.
Terimakasih atas sarannya,” jawab Lizza.
Akhirnya Lizza
menemui Pak Rudi selaku Pembina OSIS SMA Harapan Bangsa. Lizza menceritakan
kejadian yang sebenarnya. Pak Rudipun terkejut mendengar kejadian itu.
“ Kenapa bisa hilang Lizza? Kamukan ketua OSIS disini, seharusnya
kemarin sebelum kamu pulang pastikan terlebih dahulu, apakah ada yang tidak
beres,” kata pak Rudi.
“ Ma’afkan atas kecerobohan saya Pak. Saya tidak tahu kalau akan
jadi seperti ini,” jawab Lizza sedih.
Tidak tahu kenapa,
gara-gara masalah ini tiba-tiba Lizza diturunkan dari jabatannya sebagai Ketua
OSIS.
******
Permasalahan ini
sepertinya telah didengar oleh banyak siswa yang lain, sehingga mereka semua
membicarakannya. Kelihatannya Mizza merasa sangat senang dengan kejadian ini, apalagi
setelah ia mengetahui kalau Lizza diturunkan dari jabatannya. Seperti SMS “
Sedih Melihat orang Senang, Senang Melihat orang Susah ”
Salah seorang
sahabat Lizza bernama Bella memberitahukan kepada Lizza, bahwa Mizzalah yang
telah melakukan kekacauan ini.
“ Liz, bukannya saya sembarangan menuduh orang ya. Sepertinya,
Mizza yang telah membuat semua kekacauan ini,” Kata Bella dengan wajah serius.
“ Heh.. jangan sembarangan bicara kamu. Nanti kalau Mizza medengar
bagaimana??? Bisa bertambah masalahnya,” tegas Lizza.
“ Uuupsss, ma’af. Tapi bener kok, soalnya tadi ketika saya
dibelakang kelas, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, kalau Mizza
bertemu dengan seseorang dan mereka membicarakan masalah ini dengan tertawa
terbahak-bahak,” kata Bella berusaha meyakinkan.
“ Mungkin kamu salah lihat, sudahlah kamu jangan ikutan dalam
masalah ini. Saya tidak ingin merepotkan orang lain,” jawab Lizza tegas.
“ Tapi zza...,” kata Bella
“ Sudahlah, lebih baik kamu masuk ke kelas, takutnya nanti ada
orang yang mendengar pembicaraan kita,” Lizza memotong.
“ Ok deh. Kalau kamu masih belum percaya dengan perkataan saya,
saya akan mencari buktinya sendiri,” kata Bella yakin.
Bella mulai
mencari bukti-bukti. Perlahan-lahan dia mengikuti gerak-gerik Mizza, namun dia
belum berhasil mendapatkan bukti-bukti itu.
******
Beberapa minggu
kemudian tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendekati Lizza dan ternyata
laki-laki itu orang yang pernah menabraknya sewaktu itu. Tidak tahu mahluk apa
yang merasukinya, dia berubah menjadi sangat baik terhadap Lizza.
“ Hai Lizza, boleh saya bantu?,” Tanyanya.
“ Terimakasih. Oh ya, kalau tidak salah, kamu orang yang menabrak
saya sewaktu itukan? Dasar cowok tidak bertanggung jawab,” jawab Lizza.
“ Hmmm.. iya. Ma’afkan saya, waktu itu saya lagi terburu-buru, jadi
saya tidak sempat untuk melihat disekeliling saya,” katanya.
“ Uuuuhh..,” Lizza kesal.
Lizzapun segera
pergi kekelasnya. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba laki-laki itu memasuki
kelasnya dan ternyata dia itu siswa baru yang akan sekelas dengannya.
“ Selamat pagi temen-teman. Perkenalkan nama saya Michael. Mulai
hari ini saya akan menjadi anggota kelas ini. Semoga dengan kehadiran saya
disini dapat membuat teman-teman semua senang,” Micheal mulai memperkanalkan
dirinya.
“ Apaa?? Dia akan menjadi anggota kelas ini. Oh my God,” Kata Lizza
dalam hati.
******
Sebulan kemudian, tidak tahu kenapa perasaan Lizza terhadap Michaell
berubah. Seperti kata orang “ Jangan terlalu membenci orang, nanti rasa benci
itu bisa berubah menjadi cinta ” dan rasa itulah yang sekarang dialami Lizza.
Dua hari kemudian,
ketika Lizza membuka tasnya muncul sehelai kertas tanpa nama pangirimn. Setelah
Lizza membaca surat itu, dia penasaran siapa yang telah mengirim surat itu
kepadanya. Lizzapun mulai melihat disekelilingnya. Matanya tertuju kepada
Michael, namun Michael hanya tersenyum. Tiba-tiba Lizza merasa pusing dan
akhirnya jatuh pingsan.
Sudah dua minggu Lizza
tidak menampakkan batang hidungnya. Michael mulai merasa cemas. Ternyata Lizza
sedang terbaring lemah dirumah sakit. Entah kenapa, tiba-tiba Michael teringat
dengan masalah yang dialami Lizza pada waktu bulan yang lalu. Dia segera
menemui Bella untuk mengetahui perkembangan selanjutnya. Akhirnya Michael
berusaha membantu Bella untuk mencari bukti-buktinya. Dan sekarang semuanya
telah terbukti. Michael dan teman-teman yang lain segera bergegas kerumah
sakit. Terlihat disana Lizza masih terbaring lemah. Dia masih berusaha melawan
penyakit yang menyelimuti dirinya.
Kata Dokter, Lizza
terserang penyakit kanker yang sangat akut. Michael dan teman-teman yang
lainnya tampak sedih dengan keadaan yang dialami Lizza. Mereka berusaha dan berdo’a
agar Lizza tersadar kembali, dengan berlinangan air mata. Ternyata Michael juga
ikut bercucuran air mata sambil menggenggam tangan Lizza.
“ Lizza, saya mohon sadarlah. Kami semua sangat membutuhkanmu
disini. Semua masalahmu sekarang telah usai,” kata Micheal dengan penuh
harapan.
Tanpa disadari
karena kelelahan, Michaelpun tertidur. Yakinlah kalau keajaiban itu ada, dan
sekarang datang pada Lizza. Perlahan-lahan matanya mulai terbuka dan dia
melihat Michael tertidur disampingnya. Dia berusaha untuk bangun tapi, tubuhnya
masih lemas sehingga diapun tidak bisa bangun.
“ Lizza, kamu sudah sadar. Alhamdulillah. Kalau begitu saya
panggilkan teman yang lain,” kata Michael sambil berdiri.
“ Jangan,.. biarkan mereka diluar saja,” kata Lizza sambil menarik
tangan Michael.
“ Saya mau nanya, apakah kamu mempunyai perasaan yang sama dengan
saya?,” Tanya Michael sambil menatap mata Lizza dengan gugup.
Bella mulai
memasuki ruangan.
“ Syukurlah, kamu sudah sadar. Tahu tidak siapa yang selalu menunggumu
disini?,” tanya Bella
“ Emangnya siapa? Bukannya kalian semua?,” jawab Lizza heran.
“ Maksudnya, yang selalu merawat kamu setiap hari disini?,” jawab
Bella bercanda.
“ Saya bingung, emangnya siapa sih?,” tanya Lizza penasaran.
“ Si Michael. Dia juga telah membantu menyelesaikan masalah kamu.
Coba saja tanya sama dia kalau tidak percaya,” kata Bella tersenyum.
Michael hanya bisa
tersenyum mendengar perkataan Bella.
“ Sudahlah Liz, jujur saja kalau kamu mempunyai perasaan yang sama
dengan Michael kan?. Oh ya, selama ini yang mengirim surat untukmu itu Michael
Liz,” jawab Bella serius.
Kecurigaan Lizza
selama ini terbukti. Dia sangat marah besar.
“ Kenapa kamu tidak langsung saja berkata kepada saya. Dasar
penakut,” kata Lizza penuh kesal.
“ Saya tidak bermaksud begitu Liz, saya tidak ingin membuat kamu
marah lagi terhadap saya,” kata Michael sambil meminta ma’af.
Namun, Lizza tidak
mau mendengar perkataan Michael.
******
Beberapa jam kemudian, akhirnya
Lizza memberikan respon. Dia menjawab kalau selama ini dia menyimpan perasaan
terhadap Michael. Michael merasa sangat gembira, dia melompat-lompat
kegirangan. Akhirnya merekapun jadian, namun mereka berpacaran seperti halnya
mereka berteman.
Sementara, Mizza yang selama ini
telah berbuat yang tidak menyenangkan disekolah, kemudian dijatuhi hukuman, dan
terpaksa harus keluar dari sekolahnya itu. Selanjutnya Lizzapun mendapatkan
kembali jabatannya sebagai Ketua OSIS di SMA Harapan Bangsa.
TAMAT
0 komentar:
Posting Komentar