Kamis, 24 Mei 2012

CERPEN


GARA-GARA KUNCI DUPLIKAT
Karya: Puspa Armandita
SMA Negeri 11 Kota Jambi

Matahari keluar dari peraduannya. Burung-burung mulai berkicau riang menyambut pagi yang cerah. Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua, nenek dan kakek sudah mulai sibuk menjalankan aktivitasnya masing-masing. Sementara Lizza masih tertidur pulas diatas ranjangnya. Jam bekernya berdering keras dan mengagetkannya, diapun segera beranjak dari tempat tidurnya. Dia tersadar ternyata hari telah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Lizza terkejut dan langsung bergegas untuk bersiap kesekolah.
            Ketika dia ingin pergi, tanpa disadari dia terjatuh. Bugggg membuat punggungnya kesakitan.
“ Aduh.. sakit!!!,” keluhnya
            Tapi, dia tidak memperdulikannya, dan diapun cepat-cepat bergegas pergi walaupun masih merasakan sakit dipunggungnya. Kelihatannya hari itu nasibnya sangat sial. Sesampainya disekolah dengan tidak sengaja seorang laki-laki menabraknya hingga membuat buku-bukunya jatuh berserakan.
“ Uuuh… kalau jalan lihat-lihat dong. Gara-gara kamu, semua buku saya jatuh,” ucap Lizza dengan penuh kesal.
            Namun, sepertinya laki-laki itu tidak menghiraukan perkataan Lizza dan laki-laki itu meningalkannya pergi begitu saja.
“ Dasarlah, sudah nabrak gak mau bantuin, malah ninggalin gitu aja,” kesalnya.
******
            Disekolah Lizza terkenal dengan kecerdasannya. Apalagi selain dikenal ramah dia juga memiliki wajah bagaikan bak purnama, sehingga tak heran banyak orang yang menyukainya dan dia dipercaya untuk menjadi Ketua OSIS di SMA Harapan Bangsa.
            Namun, tidak demikian dengan Mizza. Nama yang hampir sama dengan Lizza tapi sifatnya sangat bertolak belakang dengan Lizza. Mizza sangat tidak senang dengan adanya Lizza disekolahnya. Setiap Lizza menasehatinya, Mizza selalu mengacuhkannya. Sehingga apapun yang dilakukan Lizza, Mizza selalu mengacaunya.
            Keesokan harinya, Lizza dipanggil oleh Pembina OSIS. Ternyata Lizza disuruh untuk mengadakan kegiatan bakti sosial. Lizzapun memusyawarahkan kegiatan ini. Akhirnya seluruh perangkat OSIS menyetujui diadakannya kegiatan bakti sosial itu. Lizza juga telah membagi-bagikan tugas untuk seluruh anggota OSIS untuk melancarkan kegiatan tersebut. Sementara Lizza bertugas untuk mengkoordinir seluruh kegiatan ini dan mengumumkan ke tiap-tiap kelas. Ketika Lizza mengumumkan kegiatan ini dikelasnya, tiba-tiba Mizza menyorakinya.
“ Selamat pagi teman-teman. Kami dari anggota OSIS ingin memberitahukan bahwa sekolah kita akan melaksanakan kegiatan bakti sosial. Barang siapa yang ingin membantu dan ingin ikut melancarkan kegiatan ini kami persilakan,” kata Lizza dengan jelas.
“Wuuuu.... gak akan pernah berhasil kegiatan itu, apalagi kalau ada Lizza, pasti akan kacau semua hahaha,” sorak Mizza
            Celotehan Mizza itu sangat menusuk hati Lizza bagaikan mata pisau yang sangat tajam, tetapi Lizza tidak mau memperdulikannya. Melihat Lizza mengacuhkan perkataannya itu, Mizza mulai panas, mukanya mulai merah  seperti kepiting rebus. Lizza mulai merasa gelisah, sepertinya akan ada hal yang tidak beres.
******
            Beberapa minggu kemudian, semua keperluan untuk kegiatan bakti sosial telah terkumpul dan rencananya besok mereka akan memulai kegiatannya. Tidak tahu kenapa, kelihatannya Lizza merasa khawatir dan was – was.
            Esok harinya, Lizza berharap semoga rasa khawatirnya itu tidak terjadi. Ketika Lizza membuka ruangan tempat penyimpanan barang untuk kegiatan bakti sosial dia terkejut, tiba-tiba semua barang-barang yang terkumpul hilang, semuanya kosong melopong tak ada isinya, hanya tinggal debu yang berterbangan.
            Lizza merasa bersalah atas hilangnya barang-barang itu, karena selama kegiatan ini dia bertugas untuk mengkoordinir keluar masuknya barang. Akhirnya diapun menemui semua perangkat OSIS dan dia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
“ Mmm.. Ma’af teman-teman semua. Sepertinya kegiatan bakti sosial ini kita undur dulu, soalnya barang-barang hasil sumbangan teman kita semua hilang,” kata Lizza dengan gugup.
“Apaaa? Kok bisa hilang? Kan kamu yang pegang kunci ruangan itu. Mana mungkin bisa hilang begitu saja ? Pasti ada yang tidak beres, atau kamu kemarin kamu lupa mengunci ruangan itu?,” ucap temannya terkejut.
“ Saya tidak tahu apa yang terjadi. Padahal kemarin saya telah mengunci ruangan itu rapat-rapat, tapi ketika saya buka ruangan penyimpanan barang tadi, saya terkejut kenapa bisa ruangan itu tidak terkunci,” jawab Lizza heran.
“ Hmmm,,.. baiklah, sebaiknya masalah ini kita bicarakan sama Pembina OSIS,” saran temannya yang lain.
“ Iya. Benar katamu, kenapa saya tidak berpikir sampai kesana. Terimakasih atas sarannya,” jawab Lizza.
            Akhirnya Lizza menemui Pak Rudi selaku Pembina OSIS SMA Harapan Bangsa. Lizza menceritakan kejadian yang sebenarnya. Pak Rudipun terkejut mendengar kejadian itu.
“ Kenapa bisa hilang Lizza? Kamukan ketua OSIS disini, seharusnya kemarin sebelum kamu pulang pastikan terlebih dahulu, apakah ada yang tidak beres,” kata pak Rudi.
“ Ma’afkan atas kecerobohan saya Pak. Saya tidak tahu kalau akan jadi seperti ini,” jawab Lizza sedih.
            Tidak tahu kenapa, gara-gara masalah ini tiba-tiba Lizza diturunkan dari jabatannya sebagai Ketua OSIS.
******
            Permasalahan ini sepertinya telah didengar oleh banyak siswa yang lain, sehingga mereka semua membicarakannya. Kelihatannya Mizza merasa sangat senang dengan kejadian ini, apalagi setelah ia mengetahui kalau Lizza diturunkan dari jabatannya. Seperti SMS “ Sedih Melihat orang Senang, Senang Melihat orang Susah ”
            Salah seorang sahabat Lizza bernama Bella memberitahukan kepada Lizza, bahwa Mizzalah yang telah melakukan kekacauan ini.
“ Liz, bukannya saya sembarangan menuduh orang ya. Sepertinya, Mizza yang telah membuat semua kekacauan ini,” Kata Bella dengan wajah serius.
“ Heh.. jangan sembarangan bicara kamu. Nanti kalau Mizza medengar bagaimana??? Bisa bertambah masalahnya,” tegas Lizza.
“ Uuupsss, ma’af. Tapi bener kok, soalnya tadi ketika saya dibelakang kelas, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, kalau Mizza bertemu dengan seseorang dan mereka membicarakan masalah ini dengan tertawa terbahak-bahak,” kata Bella berusaha meyakinkan.
“ Mungkin kamu salah lihat, sudahlah kamu jangan ikutan dalam masalah ini. Saya tidak ingin merepotkan orang lain,” jawab Lizza tegas.
“ Tapi zza...,” kata Bella
“ Sudahlah, lebih baik kamu masuk ke kelas, takutnya nanti ada orang yang mendengar pembicaraan kita,” Lizza memotong.
“ Ok deh. Kalau kamu masih belum percaya dengan perkataan saya, saya akan mencari buktinya sendiri,” kata Bella yakin.
            Bella mulai mencari bukti-bukti. Perlahan-lahan dia mengikuti gerak-gerik Mizza, namun dia belum berhasil mendapatkan bukti-bukti itu.
******
            Beberapa minggu kemudian tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mendekati Lizza dan ternyata laki-laki itu orang yang pernah menabraknya sewaktu itu. Tidak tahu mahluk apa yang merasukinya, dia berubah menjadi sangat baik terhadap Lizza.
“ Hai Lizza, boleh saya bantu?,” Tanyanya.
“ Terimakasih. Oh ya, kalau tidak salah, kamu orang yang menabrak saya sewaktu itukan? Dasar cowok tidak bertanggung jawab,” jawab Lizza.
“ Hmmm.. iya. Ma’afkan saya, waktu itu saya lagi terburu-buru, jadi saya tidak sempat untuk melihat disekeliling saya,” katanya.
“ Uuuuhh..,” Lizza kesal.
            Lizzapun segera pergi kekelasnya. Beberapa menit kemudian, tiba-tiba laki-laki itu memasuki kelasnya dan ternyata dia itu siswa baru yang akan sekelas dengannya.
“ Selamat pagi temen-teman. Perkenalkan nama saya Michael. Mulai hari ini saya akan menjadi anggota kelas ini. Semoga dengan kehadiran saya disini dapat membuat teman-teman semua senang,” Micheal mulai memperkanalkan dirinya.
“ Apaa?? Dia akan menjadi anggota kelas ini. Oh my God,” Kata Lizza dalam hati.
******
Sebulan kemudian, tidak tahu kenapa perasaan Lizza terhadap Michaell berubah. Seperti kata orang “ Jangan terlalu membenci orang, nanti rasa benci itu bisa berubah menjadi cinta ” dan rasa itulah yang sekarang dialami Lizza.
            Dua hari kemudian, ketika Lizza membuka tasnya muncul sehelai kertas tanpa nama pangirimn. Setelah Lizza membaca surat itu, dia penasaran siapa yang telah mengirim surat itu kepadanya. Lizzapun mulai melihat disekelilingnya. Matanya tertuju kepada Michael, namun Michael hanya tersenyum. Tiba-tiba Lizza merasa pusing dan akhirnya jatuh pingsan.
            Sudah dua minggu Lizza tidak menampakkan batang hidungnya. Michael mulai merasa cemas. Ternyata Lizza sedang terbaring lemah dirumah sakit. Entah kenapa, tiba-tiba Michael teringat dengan masalah yang dialami Lizza pada waktu bulan yang lalu. Dia segera menemui Bella untuk mengetahui perkembangan selanjutnya. Akhirnya Michael berusaha membantu Bella untuk mencari bukti-buktinya. Dan sekarang semuanya telah terbukti. Michael dan teman-teman yang lain segera bergegas kerumah sakit. Terlihat disana Lizza masih terbaring lemah. Dia masih berusaha melawan penyakit yang menyelimuti dirinya.
            Kata Dokter, Lizza terserang penyakit kanker yang sangat akut. Michael dan teman-teman yang lainnya tampak sedih dengan keadaan yang dialami Lizza. Mereka berusaha dan berdo’a agar Lizza tersadar kembali, dengan berlinangan air mata. Ternyata Michael juga ikut bercucuran air mata sambil menggenggam tangan Lizza.
“ Lizza, saya mohon sadarlah. Kami semua sangat membutuhkanmu disini. Semua masalahmu sekarang telah usai,” kata Micheal dengan penuh harapan.
            Tanpa disadari karena kelelahan, Michaelpun tertidur. Yakinlah kalau keajaiban itu ada, dan sekarang datang pada Lizza. Perlahan-lahan matanya mulai terbuka dan dia melihat Michael tertidur disampingnya. Dia berusaha untuk bangun tapi, tubuhnya masih lemas sehingga diapun tidak bisa bangun.
“ Lizza, kamu sudah sadar. Alhamdulillah. Kalau begitu saya panggilkan teman yang lain,” kata Michael sambil berdiri.
“ Jangan,.. biarkan mereka diluar saja,” kata Lizza sambil menarik tangan Michael.
“ Saya mau nanya, apakah kamu mempunyai perasaan yang sama dengan saya?,” Tanya Michael sambil menatap mata Lizza dengan gugup.
            Bella mulai memasuki ruangan.
“ Syukurlah, kamu sudah sadar. Tahu tidak siapa yang selalu menunggumu disini?,” tanya Bella
“ Emangnya siapa? Bukannya kalian semua?,” jawab Lizza heran.
“ Maksudnya, yang selalu merawat kamu setiap hari disini?,” jawab Bella bercanda.
“ Saya bingung, emangnya siapa sih?,” tanya Lizza penasaran.
“ Si Michael. Dia juga telah membantu menyelesaikan masalah kamu. Coba saja tanya sama dia kalau tidak percaya,” kata Bella tersenyum.
            Michael hanya bisa tersenyum mendengar perkataan Bella.
“ Sudahlah Liz, jujur saja kalau kamu mempunyai perasaan yang sama dengan Michael kan?. Oh ya, selama ini yang mengirim surat untukmu itu Michael Liz,” jawab Bella serius.
            Kecurigaan Lizza selama ini terbukti. Dia sangat marah besar.
“ Kenapa kamu tidak langsung saja berkata kepada saya. Dasar penakut,” kata Lizza penuh kesal.
“ Saya tidak bermaksud begitu Liz, saya tidak ingin membuat kamu marah lagi terhadap saya,” kata Michael sambil meminta ma’af.
            Namun, Lizza tidak mau mendengar perkataan Michael.
******

            Beberapa jam kemudian, akhirnya Lizza memberikan respon. Dia menjawab kalau selama ini dia menyimpan perasaan terhadap Michael. Michael merasa sangat gembira, dia melompat-lompat kegirangan. Akhirnya merekapun jadian, namun mereka berpacaran seperti halnya mereka berteman.
            Sementara, Mizza yang selama ini telah berbuat yang tidak menyenangkan disekolah, kemudian dijatuhi hukuman, dan terpaksa harus keluar dari sekolahnya itu. Selanjutnya Lizzapun mendapatkan kembali jabatannya sebagai Ketua OSIS di SMA Harapan Bangsa.


TAMAT

0 komentar:

Posting Komentar