Sabtu, 03 Maret 2012

CERPEN \"KARYA PUSPA ARMANDITA\"



STOPP ..... JANGAN DULU


Di suatu sekolah terlihat siswa/I sedang belajar dengan tenang. Mereka selalu memperhatikan guru yang sedang menerangkan. Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Semua anak berhamburan keluar kelas menuju kantin. Tapi tidak dengan Olive, pada saat istirahat dia mengerjakan tugasnya yang belum selesai. Tiba-tiba datang temannya yang bernama Evan. Dia selalu menggoda Olive, sehingga Olivepun tidak sempat menyelesaikan tugasnya disekolah yang pada akhirnya nanti dilanjutkan dirumahnya.
Keesokan harinya, Evan tetap saja menggoda Olive. Ternyata Evan selama ini menggodanya punya maksud tertentu. Pada saat pelajaran Bahasa Inggris, biarpun olive dikenal sebagai anak teladan dan pintar, tapi dia sangat tidak senang dengan pelajaran Bahasa Inggris. Akhirnyapun ada salah satu orang mendekatinya. Ternyata yang mendekatinya itu sahabat Evan, yang bernama Panji. Dikelas Panji terkenal dengan kepintarannya dalam berbahasa Inggris. Panji pun heran kenapa Olive tidak senang dengan pelajaran Bahasa Inggris.

“Kenapa kamu tidak suka dengan pelajaran Bahasa Inggris Liv, padahal pelajaran ini mengasyikkan lho????” tanya Panji kepada Olive.

“Tidak tahu saya, apa sebabnya saya tidak mengerti pelajaran bahasa Inggris, padahal Bahasa Inggris itu tak sesulit matematika dan fisika yang harus menghapal rumus,” jawab Olive dengan bingung.

“Bahasa Inggris itu sebenarnya tak sesulit yang kamu pikir” kata Panji. “Apakah benar dengan ucapan kamu itu?,”tanya Olive dengan penuh penasaran. “Benar. Untuk apa saya berbohong”jawab panji dengan yakin.

“Kalau  kamu tidak keberatan, maukah kamu mengajariku?,” tanya Olive. “Mengapa tidak, saya tidak keberatan” jawab Panji dengan senang hati.

Lama-kelamaanpun Olive menjadi suka dengan pelajaran Bahasa Inggris. Hubungan antara Panji dan Olive yang awalnya hanya teman biasa, kini akhirnya menjadi sahabat. Ternyata, selama ini panji juga menyukai Olive. Namun, dia tak mau mengungkapkannya. Dia tak ingin persahabatan yang dijalin selama ini hancur.
Hari demi hari berlalu, tanggal 24 Februari telah datang. Hari ini merupakan hari yang sangat istimewa bagi Olive. Ini merupakan hari ulang tahunnya yang ke-16. Hari ini Olive pergi sekolah seperti biasanya. Ternyata Olive lupa dengan hari istimewanya itu. Akhirnya, teman-teman Olive sepakat untuk mengerjainya. Tapi, tidak dengan Evan dan Panji. Mereka berdua sepakat untuk memberikannya sebuah hadiah.

“Panji, kamu mau memberikan hadiah apa untuk Olive?,” tanya Evan dengan penuh penasaran. “Hmm,, rahasia donk, mau tahu aja,” jawab Panji.

“Ahhh,, kamu gitu dengan sahabat sendiri” kata Evan. “Biarin, hahaha….,” kata Panji. Sepulang sekolah, Panji dan Evan segera menemui Olive. Mereka memberikan sebuah hadiah kepadanya. Mereka berharap hadiah itu membuat Olive menjadi bahagia.

Keesokan harinya, Panji menanyakan sesuatu.
“Suka dengan hadiah kemarin?,” tanya Panji.
“Sangat suka. Terima Kasih ya,” jawab Olive.
 “Liv, ka..kamu sudah punya kekasih?,” tanya Panji dengan gugup.
“Belum kok, kenapa?,” tanya Olive penasaran.
 “Mau gak kamu jadi kekasihku?,” tanya Panji.

Tiba-tiba Evan datang dan dia ternyata telah mengetahui apa yang sedang dibacarakan Panji dan Olive. Evan merasa cemburu dan Panji hanya bisa terdiam. Tak ada sepatah katapun yang dikeluarkannya. Olive merasa heran karena kelakuan mereka berdua tidak seperti biasanya. Olivepun menemui Evan dan Evan juga berkata yang sama seperti Panji.
Olive merasa terkejut dengan ucapan mereka berdua. Dia tidak tahu siapa yang harus dia pilih. Setelah dipikir-pikir Olivepun memutuskan untuk tidak memilih meraka satupun. Olive tidak ingin persahabatannya selama ini hancur. Dia juga tidak ingin masa depannya suram hanya karena masalah ini.