Tengah malam yang sunyi, tersentak aku terbangun dari tidur lelapku, entah kenapa saat itu juga sosok dirimu terbesit muncul dan menari nari dalam pikiranku,, tak lama kemudian tetesan itu mulai keluar dari bola mungil ini, iya saat itu juga tak tertahan lagi akhirnya akupun menangis..
Aku merindukanmu,...
Widgets
Social Links
Search
About
Popular Posts
-
Ku rajut asa demi asa di titian sang pagi Membentang semangat pengganti lembaran kemarin nan buram Dan ku hempas harap pada cakrawala Be...
-
PROPOSAL KEGIATAN HUT PROVINSI JAMBI KE-57 SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI LATAR BELAKANG Provinsi Jambi tepat berusia 57 ta...
-
Hai sobat... hari ini aku akan menulis tentang bagaimana cara pasang kalender di Blog. sebelumnya kalian lihat di atas? baguskan. Okey la...
-
LAMARAN PEKERJAAN 1. Block Style Jambi, 5 September 2013 Perihal : lamaran p ekerjaan Lampiran ...
-
Transformasi Geometri. Ingin mengetahui lebih jelasnya, silahkan download di sini
-
KERAJAAN HINDU – BUDHA DI INDONESIA Standar Kompetensi : • Menganalisis perjalanan bangsa Indonesia dari negara tradisional, kolo... -
GARA-GARA KUNCI DUPLIKAT Karya: Puspa Armandita SMA Negeri 11 Kota Jambi Matahari keluar dari peraduannya. Burung-burung mulai ...
-
Ajari aku menggunakan pena Akan kutulis gemercik air, udara dingin, kabut senja, sampai daun gugur.. Mari menangkan, setiap fase...
-
Saat malam tiba dan kelampun telah bermula Lukisan semu wajahmu terlintas tajam dalam pejaman mati ini Kini... Sesosok insan jelita mula...
-
MINARET: Panggilan dari Menara Oleh Leila Aboulela Penerjemah: Elka Ferani Banyak sekali nilai yang dapat dipetik da...
Mengenai Saya
Subscribe To
Postingan
Semua Komentar
Kamis, 29 Januari 2015
mungkin nanti,
Tengah malam yang sunyi, tersentak aku terbangun dari tidur lelapku, entah kenapa saat itu juga sosok dirimu terbesit muncul dan menari nari dalam pikiranku,, tak lama kemudian tetesan itu mulai keluar dari bola mungil ini, iya saat itu juga tak tertahan lagi akhirnya akupun menangis..
Aku merindukanmu, rindu akan ucapan selamat tidur, rindu akan puisimu, rindu akan ucapan selamat pagi itu, andai kau bertanya-tanya. Seperti saat aku menulis ini,sekarang ini, merindukanmu tanpa berharap apa-apa. Hanya menikmati tiap detiknya dengan memejamkan mata sambil tetap wajahmu yang terlihat.
Tak sedikit yang ingin kukatakan, ada begitu banyak yang ingin kutanyakan, namun setiap akan itu kulakukan, ada yang selalu datang menghentikan, sebuah pertanyaan, “untuk apa?”. Aku memilih untuk sampai hari ini kau mengingat apapun tentangku, terus membuktikan bahwa seberharga itu kau untukku itu kulakukan, dan aku tak ingin kau mengingatku sebagai yang menyebalkan.
Pada akhirnya, mungkin nanti, yang kau rindukan adalah cuma apa yang ada pada diriku, yang tak akan kau temukan pada siapapun. Aku jelas tak lebih baik, apalagi yang terbaik, tapi kupikir kau lebih tau tentang sebuah kebersamaan. Itu bukan tentang terus mencari yang terbaik, itu bukan tentang terus membandingkan. Namun saat kau telah memutuskan pilihan, artinya kau mau untuk menjalani sebuah komitmen dengan tetap bertahan saat ada yang lebih baik datang sebagai tawaran. Tak pergi begitu saja, seolahtak mengerti bahwa kadang, yang terbaik ada pada sesuatu yang lama namun diperbaiki.
Langganan:
Postingan (Atom)
My Streamings
debaguse online
Jambi Songs On The World
Suara Moslem Jambi Indonesia
Debaguse Personal Radio Online
